Telah menjadi tradisi setiap awal tahun seseorang membuat keyakinan agar
menjadi lebih baik lagi dibandingkan pada masa yang telah lalu. Hal ini
dilakukan dengan berdoa kepada Tuhan, berkomunikasi kepada dirinya sendiri, serta
berkumpul bersama orang-orang yang dikasihi misalnya kerabat dan teman lalu
saling menyampaikan evaluasi pandangan terhadap masing-masing beserta harapan
untuk masa mendatang. Kegiatan ini biasanya dilakukan beberapa saat sebelum
pergantian waktu tengah malam yang diselingi dengan suguhan pemandangan
meriahnya kembang api. Ada yang rutin menjadikannya tradisi tahunan dan ada
pula yang cuek melewatkan ritual ini, tentunya dengan alasan subyektif yang
dipegangnya. Khusus kepada yang cuek, belum sadar akan hal tersebut ingin saya
bagikan pemahaman saya, kiranya dapat menjadi perbandingan cara pandang dan
pola sikap.
Memembuat imajinasi akan diri di tahun yang baru merupakan sesuatu yang
penting, sama pentingnya dengan berpikir untuk bagaimana caranya menyelesaikan
masalah pribadi. Imajinasi benar adalah khayalan, tetapi khayalan bukanlah hal
yang salah. Khayalan adalah anugrah yang Tuhan berikan kepada manusia dalam
upaya membuat visualisasi kognitif yang nyata di kepala manusia sehingga lancar
ketika dituangkan di alam realistis. Seperti seorang arsitek yang membuat
sketsa khayal bangunan di kepalanya dan ketika ia merasa gagasannya telah utuh
dipikirkannya maka mulailah ia wujudkan ke bentuk garis-garis tegas di atas
kertas. Atas seorang sutradara yang tahu akan mengarahkan pengambilan gambar
film, telah memikirkan bagaimana sudut-sudut, bentuk dan jenis improvisasi apa
yang hendaknya dilakukan para pemain di filmnya, suara apa yang perlu ada di
situ, di daerah mana film berlatar, seting waktu kapan yang pas untuk jalan
cerita, dan seabrek pertimbangan lainnya yang diaduk secara apik di kepalanya
dan dituangkannya dalam bentuk arahan di setiap adegan yang direkam.
Dua sosok di atas yakni arsitek juga sutradara merupakan contoh dari
aplikasi betapa pentingnya imajinasi berperan dalam keberhasilan karya yang
mereka buat. Sama halnya dengan manusia, betapa pentingnya imanjinasi akan diri
yang memberi pengaruh dalam menjalani kehidupan. Dengan berimajinasi maka jalan
khayal layaknya pesawat yang terbang menuju suatu tujuan lalu terbangun hanya
tinggal dilalui saja. Dengan berimajinasi maka hal-hal besar juga vital bagi
diri dapat diprogram untuk dilakukan oleh diri. Dengan berimajinasi pula maka
diri secara ajaib menjadi siap menghadapi tantangan-tantangan yang tidak biasa
serta pra kondisi yang mengawali adanya perubahan di luar dari yang biasanya
dialami oleh diri.
Albert Einstein pernah berkata “Energi mengikuti Imajinasi”. Dalam
Fisika Kuantum dijelaskan bahwa lingkungan memberikan respon terhadap apa yang
terjadi dalam diri manusia, tidak terkecuali itu adalah pikiran. Dengan kata
lain bahwa lingkungan mengikuti apa yang ada dalam pikiran. Jika yang dibangun
adalah pikiran negatif maka lingkungan akan memberikan respon yang negatif
kepada si pemilik pikiran negatif, hal yang sama berlaku pada pikiran yang
positif.
Apabila anda ingin menjalani kehidupan yang positif, silahkan
berimajinasi secara positif di awal tahun ini, bangun gagasan-gasasan besar
yang ingin diwujudkan, biarkan lingkungan sekitar memberikan responnya terhadap
gagasan itu dengan tetap berupaya mewujudkannya secara konkret, anda akan
menyaksikan sencara ajaib terbangun jalan antara anda dengan tujuan yang ingin
dicapai, anda tinggal melewatinya saja. Jadi, tunggu apa lagi, berimajinasilah.