Migrasi dapat
diartikan sebagai jalan yang disengaja untuk menjadi solusi atas masalah
pemenuhan kebutuhan yang tidak didapatkan di daerah asalnya. Migrasi dapat
digolongkan berdasarkan waktu, jarak, wilayah, intensitas, serta hal lainnya. Pembedaan-pembedaan
atas dasar tertentu menjadi berguna dalam menjelaskan kasus dan karakteristik
tertentu. Berbicara migrasi akan menjadi lebih baik bila turut melibatkan
ilmu-ilmu lainnya yang relevan. Pada ilmu sejarah migrasi dapat dijelaskan
sejak awal mula diperkirakannya terjadinya migrasi, sejarah pula menyimpan
latar dan seting yang membuat migrasi terjadi. Migrasi terjadi secara masif
manakala tercipta kondisi tertentu yang berlaku pada sebagian besar masyarakat.
Kejadiannya tidak hanya pada aspek ada dan tidak adanya kebutuhan pada daerah
asal lalu berkembang menjadi perbedaan nilai lebih antar suatu daerah saja, ia
dapat lebih dari itu hingga merembet ke persoalan-persoalan yang lebih kompleks
lainnya. Inovasi yang dilakukan oleh ilmuwan di daratan Eropa tidak dapat
disangkal memberikan perubahan pada cara produksi manusia yang tadinya
berorientasi pada usaha pertanian lalu berpindah pada usaha industri pada
hampir dalam segala bidang. Manusia yang tadinya menitik beratkan volume tenaga
kerja pada upaya penanaman tanaman pangan kemudian berubah, berbagi dengan
sektor lain yang muncul belakangan di wilayah perkotaan. Kondisi desa yang
biasa saja dan bayangan pengusaha yang sukses cukup menjadi push pull factor yang menggiring orang
desa pergi bekerja di kota. Perpindahan ini tidak hanya sebatas pada reposisi
ruang kerja saja tetapi melingkupi hal-hal mendasar yang dijalankan sehari-hari
manakala seseorang berada di desa. Budaya masyarakat desa yang agraris menadi
kontras tersaji pada masyarakat kota yang industrialis, begitu pula sebaliknya.
Rauda Aspal Buton
Seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh, mencari sesuatu untuk dibawa pulang kembali. Selama perjalanan mengumpulkan pecahan-pecahan pengalaman yang mungkin akan berguna suatu saat nanti.
Sabtu, 11 Juni 2016
Senin, 12 Januari 2015
Menafsirkan Pergerakan Makhluk Hidup di Sekitar Kita
Beberapa saat yang lalu, ketika saya tengah melakukan percakapan via
hand phone, terlihat lintas lalu seekor tikus hendak memasuki kamarku. Mengetahui
hal itu segera saja kuberdiri lalu mengusirnya. Tiba-tiba saja saya jadi
teringat, sesuatu yang terjadi di sekitar kita adalah merupakan sebuah tanda.
Ada hal-hal sederhana yang tampak remeh tetapi jika mau sedikit memahami akan
diketahui makna dan pesan yang hendak disampaikan. Berdasarkan pengalaman,
berikut penggalan penafsiran yang dapat saya tangkap terhadap pergerakan
makhluk hidup di sekitar kita:
- Jika Ayam berkokok artinya ada malaikat yang terlihat olehnya.
- Jika Anjing melolong artinya ada jin atau setan yang terlihat olehnya
- Jika Tikus ada dalam sebuah rumah artinya rumah tersebut rawan oleh kejahatan pencurian
- Jika Ular berhasil masuk ke dalam sebuah rumah artinya ada Jin dari luar yang sedang berupaya masuk ke dalam rumah
- Jika ada Nyamuk di dalam rumah artinya lingkungan sekitar rumah dalam keadaan kotor dan memiliki genangan air tempat berkembang biaknya nyamuk
- Jika ada Tokek di dalam rumah artinya rumah itu sejuk
- Jika ada Kupu-Kupu masuk ke dalam rumah artinya akan kedatangan tamu
- Jika ada Semut Hitam di rumah artinya rumah dalam keadaan dingin
- Jika ada Kucing artinya di dalam rumah terdapat sisa makanan yang bisa dimakannya
- Jika ada Kecoak artinya rumah itu kotor.
Demikianlah sketsa penafsiran yang saya ketahui dan selalu saya uji
setiap harinya. Jika ada yang tidak sepakat saya persilahkan, ini adalah
pengetahuan yang saya dapatkan hasil pengalaman sendiri. Jika ada pula yang
ingin menambahkan saya sangat berterima kasih sekali, karena ini adalah ajang
saling berbagi pengetahuan dan bermanfaat bagi kita para pembacanya.
Kamis, 01 Januari 2015
Mari Berimajinasi di Awal Tahun
Telah menjadi tradisi setiap awal tahun seseorang membuat keyakinan agar
menjadi lebih baik lagi dibandingkan pada masa yang telah lalu. Hal ini
dilakukan dengan berdoa kepada Tuhan, berkomunikasi kepada dirinya sendiri, serta
berkumpul bersama orang-orang yang dikasihi misalnya kerabat dan teman lalu
saling menyampaikan evaluasi pandangan terhadap masing-masing beserta harapan
untuk masa mendatang. Kegiatan ini biasanya dilakukan beberapa saat sebelum
pergantian waktu tengah malam yang diselingi dengan suguhan pemandangan
meriahnya kembang api. Ada yang rutin menjadikannya tradisi tahunan dan ada
pula yang cuek melewatkan ritual ini, tentunya dengan alasan subyektif yang
dipegangnya. Khusus kepada yang cuek, belum sadar akan hal tersebut ingin saya
bagikan pemahaman saya, kiranya dapat menjadi perbandingan cara pandang dan
pola sikap.
Memembuat imajinasi akan diri di tahun yang baru merupakan sesuatu yang
penting, sama pentingnya dengan berpikir untuk bagaimana caranya menyelesaikan
masalah pribadi. Imajinasi benar adalah khayalan, tetapi khayalan bukanlah hal
yang salah. Khayalan adalah anugrah yang Tuhan berikan kepada manusia dalam
upaya membuat visualisasi kognitif yang nyata di kepala manusia sehingga lancar
ketika dituangkan di alam realistis. Seperti seorang arsitek yang membuat
sketsa khayal bangunan di kepalanya dan ketika ia merasa gagasannya telah utuh
dipikirkannya maka mulailah ia wujudkan ke bentuk garis-garis tegas di atas
kertas. Atas seorang sutradara yang tahu akan mengarahkan pengambilan gambar
film, telah memikirkan bagaimana sudut-sudut, bentuk dan jenis improvisasi apa
yang hendaknya dilakukan para pemain di filmnya, suara apa yang perlu ada di
situ, di daerah mana film berlatar, seting waktu kapan yang pas untuk jalan
cerita, dan seabrek pertimbangan lainnya yang diaduk secara apik di kepalanya
dan dituangkannya dalam bentuk arahan di setiap adegan yang direkam.
Dua sosok di atas yakni arsitek juga sutradara merupakan contoh dari
aplikasi betapa pentingnya imajinasi berperan dalam keberhasilan karya yang
mereka buat. Sama halnya dengan manusia, betapa pentingnya imanjinasi akan diri
yang memberi pengaruh dalam menjalani kehidupan. Dengan berimajinasi maka jalan
khayal layaknya pesawat yang terbang menuju suatu tujuan lalu terbangun hanya
tinggal dilalui saja. Dengan berimajinasi maka hal-hal besar juga vital bagi
diri dapat diprogram untuk dilakukan oleh diri. Dengan berimajinasi pula maka
diri secara ajaib menjadi siap menghadapi tantangan-tantangan yang tidak biasa
serta pra kondisi yang mengawali adanya perubahan di luar dari yang biasanya
dialami oleh diri.
Albert Einstein pernah berkata “Energi mengikuti Imajinasi”. Dalam
Fisika Kuantum dijelaskan bahwa lingkungan memberikan respon terhadap apa yang
terjadi dalam diri manusia, tidak terkecuali itu adalah pikiran. Dengan kata
lain bahwa lingkungan mengikuti apa yang ada dalam pikiran. Jika yang dibangun
adalah pikiran negatif maka lingkungan akan memberikan respon yang negatif
kepada si pemilik pikiran negatif, hal yang sama berlaku pada pikiran yang
positif.
Apabila anda ingin menjalani kehidupan yang positif, silahkan
berimajinasi secara positif di awal tahun ini, bangun gagasan-gasasan besar
yang ingin diwujudkan, biarkan lingkungan sekitar memberikan responnya terhadap
gagasan itu dengan tetap berupaya mewujudkannya secara konkret, anda akan
menyaksikan sencara ajaib terbangun jalan antara anda dengan tujuan yang ingin
dicapai, anda tinggal melewatinya saja. Jadi, tunggu apa lagi, berimajinasilah.
Selasa, 30 Desember 2014
Penipuan yang sedang marak di Media Sosial
Malam ini ketika saya hendak memonitor perkembangan informasi media
sosial, saya mendapati satu pesan dalam akun saya, yang setelah terbaca
isinya rada aneh. Ada permintaan data pribadi dengan iming-iming
sejumlah uang yang jumlahnya fantastis. Isinya meminta saya untuk
mengirimkan informasi personal, menyiapkan diri untuk menerima dana
(katanya begitu), ketika dana itu sudah di tangan maka saya diminta
untuk mengirimkannya kembali kepada si pengirim.
Rencananya, balas jasa yang akan diterima sebesar 20% dari total $
3,200,000 atau $ 640,000 (kira-kira Rp. 7.899.520.000,-). Ini terlalu
mudah, ini terlalu menggiurkan, menawarkan uang banyak tetapi minim
usaha kepada orang-orang yang tidak pernah ditemuinya bahkan tidak
dikenalinya sekalipun. Keyakinan saya mengatakan ini ada apa-apanya.
Saya jadi teringat kisah-kisah yang pernah diceritakan oleh kompasianer
tentang kejadian-kejadian serupa, ada yang telah berkomunikasi beberapa
minggu lamanya hingga akhirnya dimintai bantuan sebagai tempat transfer
uang tetapi karena satu dan lain hal, si kompasianer diminta untuk
membantu mengirimkan uang untuk mempercepat proses transfer (beruntung
si kompasianer tidak tergiur malah memanfaatkannya untuk menyelidiki
pula).
Di zaman yang serba sulit ini manusia perlu kreatif dalam menciptakan
sumber-sumber nafkah, tetapi dengan cara-cara seperti ini rasanya tidak
layak untuk ditempuh. Sengaja saya kemukakan di media ini agar
rekan-rekan kompasianer tahu dan bisa saling memberi tahu agar tidak ada
yang terkena tipuan murahan semacam ini.
Belum lagi ketika melihat akun FB yang bertindak sebagai pengirim pesan,
waduh, minim informasi jalinan interaksi di dalamnya sehingga dengan
mudah saya simpulkan bahwa ini adalah akun palsu. Berikut saya tampilkan
isi pesan yang ditujukan kepada saya.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Apa khabar?
Sebelumnya saya minta maaf karena memilih media sosial ini untuk
menghubungi anda.Saya tahu anda pasti terkejut mendapat pesan dari
saya,karena sebelumnya kita tidak saling mengenal satu dan lainnya.Tapi
keadaan memaksa saya untuk memberanikan diri menghubungi anda.
Saya memang hanya sedikit melihat profile anda tetapi hati saya merasa
yakin anda bisa dipercaya untuk membantu masalah pribadi saya.Karena
demi anakku satu satunya,saya berusaha keras mencari seseorang yang
sungguh sungguh bisa saya percaya untuk membantu menerima dan
mengamankan dana saya untuk sementara waktu,begitu bisa saya pindahkan
di Indonesia.
Namaku INGE YULIANA TJANDRA,aku berasal dari Indonesia tapi sampai
dengan saat kita berkomunikasi ini aku tinggal di Inggris.Aku menikah
dengan seorang pria warga negara Amerika dan tinggal di Inggris.Kami di
karuniai seorang anak perempuan,dan kami beri nama CLARA PUTRI
MURPHY.Tetapi sekarang suamiku sudah meninggal karena kecelakaan udara
di Brazil pada 7 Pebruari 2009.
Ayahku seorang warga negara Indonesia,tapi beliau hidup di Singapura dan
bekerja sebagai seorang Pegawai Pemerintahan.Beliau menikah dengan
seorang wanita warga negara Amerika dan kemudian mereka mempunyai
seorang anak perempuan yaitu aku. Aku anak tunggal dari pernikahan kedua
orang tuaku.Tetapi kemudian orangtuaku bercerai.Ibuku berencana
membawaku pulang kembali ke Amerika bersamanya,tetapi ayah tidak
mengijinkan. Setelah mereka bercerai,ibuku kembali ke Amerika dan aku
meneruskan hidup berdua dengan ayah di Singapura.Beberapa tahun
kemudian,ayahku pensiun dan ayah memutuskan kami kembali pulang ke
Indonesia.Kami tinggal di Indonesia sampai aku dewasa.
Beberapa tahun setelah kami tinggal di Indonesia,ayah meninggal dunia
karena sakit akibat bertengkar tentang suatu masalah harta dengan adik
lelakinya.Dan beberapa bulan kemudian,aku mendapat khabar bahwa ibuku
yang saat itu tinggal di Amerika,meninggal dunia. Setelah kematian
ayah,hidupku menjadi tidak nyaman karena pamanku menolak untuk mengurus
hidupku.Lalu,aku memutuskan untuk kembali ke Singapura serta mencari
pekerjaan.Setelah beberapa tahun bekerja,aku bertemu dengan suamiku
seorang warga negara Amerika,yang pada saat itu perusahaannya di Inggris
mengirimkannya untuk bertugas ke Singapura.Kemudia kami menikah dan
setelah suamiku menyelesaikan tugasnya di Singapura,dia membawaku pulang
ke Inggris. Di sana kami benar benar merasakan hidup bahagia sampai
dengan kecelakaan pesawat udara itu memisahkan dan membawaku jauh dari
suamiku.
Setelah kematian almarhum suamiku,para kerabat almarhum suamiku seperti
menjadi tulang di leherku,karena mereka ingin mewarisi dan menguasai
seluruh harta kami,peninggalan suamiku.Uang kompensasi dari perusahaan
almarhum suamiku atas insident kecelakaan tersebut.Juga tabungan hasil
kami bekerja keras selama bertahun tahun. Setiap waktu,silih berganti
mereka selalu mengusik kehidupan saya dan anak saya.Karena tekanan
itulah,aku memutuskan untuk memindahkan tabungan dan uang peninggalan
tersebut,sejumlah($ 3.200,000) dalam konversi tiga juta dua ratus dollar
$ ke Negaraku Indonesia.
Jadi karena alasan seperti yang telah saya ceritakan itulah,secara
pribadi saya memohon bantuan anda untuk bisa membantu saya menerima dana
tersebut dan menyimpannya di Indonesia,setelah saya memindahkannya dari
Inggris. Saya menawarkan 20% dari total dana yang terkirim untuk anda
ambil sebagai kompensasi karena telah membantu saya,dan menyimpan 80%
dana yang saya kirim untuk saya dan putri saya,sampai dengan saya
mengambilnya nanti (dalam rencana saya,saya akan datang ke Indonesia 6
bulan setelah proses ini berhasil.) Saya menunggu jawaban anda
secepatnya,atas permintaan saya ini. Dan apabila anda bisa dan mau
membantu saya,saya membutuhkan data pribadi anda,antara lain:
- Nama Lengkap
- Umur
- Jenis Kelamin
- Nomor Telepon
- Alamat Lengkap
- Pekerjaan
- Fotocopy tanda pengenal/KTP.
Sekali lagi saya minta maaf karena telah mengganggu anda dengan
persoalan pribadi saya.Bilamana anda merasa tidak nyaman untuk membantu
dan bekerjasama dengan saya,tolong lupakan saja pesan dari saya
ini.Tetapi jika anda bisa dan bersedia membantu serta menolong saya,saya
mohon kirimkan data pribadi anda untuk menyiapkan berkas berkas yang
diperlukan.Saya menunggu jawaban positif dari anda. Terimakasih
sebelumnya dan salam hangat untuk keluarga anda. Wassalam. INGE.
Sabtu, 27 Desember 2014
Hal-Hal yang didiskusikan ketika Reuni Sekolah
Setiap beberapa tahun sekali para alumni dari
sebuah sekolah biasanya akan mengadakan acara Reuni untuk melepas rindu
kebersamaan dengan teman-teman seperjuangan dalam semangat “putih biru” atau “putih abu-abu“. Ajang berkumpul kembali ini tidak sama hal-hal yang didiskusikan dari waktu ke waktu, kira-kira demikian petikannya.
Reuni 10 Tahun, memakai seragam berwarna putih cemerlang.
Kalau sekarang saya sapa nona atau ibu? Sudah kerja di mana sekarang?
Berapa besar gajinya? Masih adakah lowongan di tempat kerjanya? Minta
tolong carikan lowongan kerja di kantornya ya? Gelar apa yang disandang
sekarang? Dia masih ingatkah dengan saya? Masih maukah dia dengan saya
yang sekarang ini? Wah, saya kira mereka jadian dulu! Itu dia bapak guru
kejam yang suka menghukum kalau saya terlambat datang sekolah! Eh, bos
bagaimana kabar, aman terkendali kah! (Pertanyaan yang terakhir ini
biasanya ditujukan kepada rekan yang semasa sekolah dulu bertindak
sebagai tukang pukul atau kepala geng yang suka berbuat onar di
sekolah). Eh, ternyata si anu itu cowok playboy, bukan cuma si dia
korbannya masih banyak lagi. Kapan menikahnya? Kok saya lupa diundang?
Hey kamu, masih ada utangmu sama saya, ingat nggak waktu hari terakhir
kita ketemuan di sekolah saat itu kamu lagi lapar dan nggak bawa uang,
kamu kan aku pinjami supaya bisa beli pisang goreng jualannya bibi di
kantin! Itu tuh si prety, kerjaannya dulu hanya berdan-dan, saban hari
ulangannya dapat merah melulu!
Reuni 20 Tahun. Memakai seragam pakaian berwarna kuning atau jingga.
Sudah berapa tahun menikahnya? Berapa orang anaknya? Mobilnya beli di
mana? Sudah menjabat sebagai apa sekarang? Kalau ada proyek
panggil-panggillah!. Oh, sudah cerai rupanya! Ya ampun, jadi sampai
sekarang kamu masih singgle sejak putus sama dia? Tinggal di mana
sekarang? Bapak guru yang mengajar matematika waktu sekolahan baru saja
meninggal! Dulu dia murid yang paling bodoh di kelas, sekang dia sudah
jadi pengusaha sukses!. Itulah kalau suka membangkang pada orang tua,
akhirnya seperti dia hidupnya sekarang tidak karu-karuan.
Reuni 30 Tahun. Memakai seragam pakaian yang berwarna ungu atau kelabu.
Sudah berapa orang cucunya sekarang? Kapan dia pindah? Dia selingkuh
sama siapa? Berapa tekanan darahnya? Apa makanan yang kamu pantang? Apa
makanan yang tidak boleh dimakan kalau sakit asam urat? Apa yang tidak
boleh dilakukan sama orang yang sakit tekanan darah tinggi? Di mana
alamat dokter itu, saya juga mau ke sana.Kenapa ya kalau saya kerja
lama-lama selalu sakit kepala?
Reuni 40 Tahun. Memakai seragam berwarna hitam atau coklat.
Dia meninggal karena apa sakit apa? Kapan dia meninggal? Di mana dia
dikuburkan? Bagaimana kabarnya sekarang? Saya dengar mereka menikah
setelah istri dan suaminya meninggal, itupun karena dipertemukan sama
anaknya masing-masing yang tahu cerita itu!. Tahun berapa mau rencana
pensiun? Ada di mana sekarang si anu ya? Kalau ubanmu kamu cat pakai
apa? Mari kita jenguk di rumahnya, dia tidak bisa bangun dari tempat
tidurnya!.
Film Pendekar Tongkat Emas; Mesin Waktu Membawa Kembali ke Masa Silam
Tanggal 20 Desember 2014, tepat 7 hari yang lalu saya
menyempatkan diri pergi ke Gedung Setiabudi. Kehadiran saya di sana bukannya
tanpa sengaja, tetapi karena diundang oleh Kompasiana untuk menjadi salah satu dari
sekian ribu Kompasianer, untuk menjadi saksi dari dimulainya kembali era film
kolosal tradisional khas nusantara melalui sajian film bercorak beladiri yang
diberi judul “Pendekar Tongkat Emas”.
Diluncurkan di akhir tahun 2014 yang merupakan masa
libur sekolah, libur natal, dan juga tahun baru menjadi salah satu pilihan
hiburan keluarga yang anggotanya telah beranjak dewasa. Film ini menggambarkan
salah satu sisi kehidupan manusia yang tidak bisa ditebak, hari ini patuh tetapi
bisa jadi esok lusa berbalik menikam dari belakang.
Film ini diracik dengan apik oleh Ifa Isfansyah
sebagai koki (sutradara), berbekal naskah dari Jujur Prananto. Ilustrasi musik
dipunggawai oleh Erwin Gutawa dan alunan suara disumbangkan oleh Anggun,
sedangkan produser ditempati oleh duo Mira Lesmana dan Riri Riza. Miles
Production dipilih sebagai rumah produksi film ini. Film yang konon
menghabiskan anggaran sebesar Rp. 25 Milyar ini tercatat secara masih telah
melakukan publikasi secara luas di berbagai media. Rasanya film ini berhasil
memenuhi aspirasi sebagian masyarakat pecinta film, yang berhasil keluar dari jawasentris sebagai isu utama dalam
semua pembuatan film kolosal di Indonesia, serta sukses membuatnya tidak kalah
menarik dibandingkan film-film bernuansa kontemporer yang tengah merebak.
Mesin Waktu
Saya mengatakannya sebagai mesin waktu membawa kembali
ke masa silam karena selain menyuguhkan hiburan yang mengajak para penonton
dalam menikmati jalannya cerita juga bentuk nostalgia akan bacaan juga tontonan
kolosal yang pernah berjaya puluhan tahun silam di jagad enternainment Indonesia.
Masih terngiang dengan jelas bagaimana keperkasaan
tokoh-tokoh idola yang dapat disaksikan dalam film Si Buta dari Goa Hantu, Wiro
Sableng, Tutur Tinular, Titsan Darah Biru, Babad Tanah Leluhur, Saur Sepuh
Satria Madangkara, Jaka Sembung, Jaka Tingkir, Angling Dharma, Sembara, dan
lainnya. Membangkitkan rasa percaya diri sebagai seseorang yang berasal dari
“Timur”, kawasan yang kaya akan tradisi etnik kuno yang tidak dimiliki oleh
bangsa lainnya di luar sana.
Walaupun fiksi tetapi latar dan seting kisah yang
dihadirkan tidak jauh dari kehidupan yang sebenarnya ada di masa silam,
menghadirkan kenangan masa lalu yang tidak bisa diberikan oleh film-film masa
kini yang postmodernisme. Duel tongkat dan tangan kosong dieksploitasi secara
menarik sehingga menumbuhkan rasa dan asa untuk ingin kembali belajar seni bela
diri yang beraroma alam masa lalu.
Panorama yang digambarkan dalam film ini adalah hijau,
kuning, biru, merah, hitam, dan cahaya putih yang natural sebagai simbol
kesahajaan yang hampir hilang. Sekilas tarian, nyanyian, kuda, serta kain khas
bercorak Sumba Timur menjadi penghias yang semakin menambah kekentalan etnocimena sebagai paradigma yang tidak
akan habis untuk dinikmati oleh para pecinta film lawas.
Sketsa Aktor
Banyak yang menyangka jika Nicolas Saputra sebagai Elang
dalam film ini akan seromantis layaknya Rangga dalam “Ada Apa Dengan Cinta
(AADC)”, tetapi dugaan itu meleset karena ternyata Nicolas Saputra berhasil
menjadi sosok yang lebih jantan dengan tetap tidak menghilangkan ciri cool yang telah lama dibangunnya. Dalam
film ini Elang merupakan seorang keturunan dari pemimpin perguruan tongkat
emas, yang menguasai jurus Tongkat Melingkar Bumi.
Begitu pula dengan Eva Celia yang berperan sebagai Dara, ia merupakan pewaris sekaligus pelanjut tongkat estafet
kepemimpinan di dalam padepokan silat. Tongkat Emas diberikan kepadanya sebagai
simbol puncak kekuasaan dan kekuatan di perguruan ini. Dalam adegan demi adegan
Eva terlihat telah menjelma menjadi gadis, dan sukses keluar dari gambaran
gadis cilik yang selama ini melekat pada dirinya, jika membandingkannya dengan
peran yang sudah-sudah dijalaninya saat mengikuti film pendek, Andriana, atau
bintang iklan.
Reza Rahadian kebagian peran sebagai Biru, peran antagonis nan sentral yang selalu berkonflik dengan
tokoh lainnya seperti Elang dan juga Dara. Reza yang dalam film sebelumnya
seperti “Habibi dan Ainun” juga “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” terlihat
penuh emosi, kali ini juga tetap menampakan emosi khas dirinya. Ambisi dan
muslihat dibawakannya dengan karakter yang kuat dalam setiap scene terlihat menghidupkan aroma
konflik yang menggigit.
Berperan sebagai Gerhana
yang selalu setia mendampingi Biru, Tara
Basro didaulat menempati posisi ini. Sosok yang pernah bermain dalam film “Catatan
Harian Si Boy” dan “Make Money” ini dalam awal kisah terlihat sebagai murid
yang kuat juga menaruh perhatian lebih kepada Biru. Belangnya baru diketahui ia
bersama Biru menunjukan aksinya hendak mencelakai gurunya, Dara, juga Angin.
Sebagai murid perguruan termuda dengan nama Angin, Ariah Kusumah memiliki kecepatan gerakan secepat namanya. Ia
merupakan pendatang baru, menyaksikannya di layar ini mengingatkan kita akan
petualangan dua sosok pendekar cilik dalam film China “Shaolin Popey”. Di film ini
ia berperan sebagai tangan kiri sang guru pemilik tongkat emas, juga adik yang
setia mendampingi kakak seperguruan yang mendapat amanah menjaga tongkat emas.
Kegigihan, ketabahan, kesabaran, dan kekuatan yang luar biasa ditampakannya
ketika mendapat serangan bertubi-tubi demi mempertahankan keyakinannya dan
mengorbankan dirinya untuk kepentingan yang dianggapnya lebih berharga dari
dirinya. Film ini adalah film kolosal pertama yang diperankannya, keseriusan
menjalani perannya layak mendapat apresiasi.
Christine Hakim yang didaulat sebagai Cempaka membawakan laku yang sederhana tetapi anggun juga sarat
aura kewibawaan pemimpin perguruan tongkat emas. Gerakannya terlihat lamban,
tetapi efek yang ditimbulkan akibat jurus-jurusnya tidak bisa dianggap
main-main. Murid-muridnya seperti Biru, Angin, Dara, dan Gerhana dilatihnya
untuk selalu awas terhadap siapapun termasuk kepada dirinya sendiri. Tetapi
nasihat darinya harusnya lebih berguna kepada dirinya karena ternyata pelan
tetapi pasti ia telah diracuni oleh kedua murid terkuatnya. Artis senior yang
telah membintangi segudang film Indonesia ini pun dalam perannya harus berakhir
tragis karena mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan dua muridnya dari upaya
pembunuhan Biru dan Gerhana.
Beberapa pendukung lainnya seperti Darius Sinatra yang berperan sebagai Naga
Putih saat masih muda, Prisia Nasution yang menjalankan lakon sebagai Cempaka saat muda, Slamet
Rahardjo sebagai anggota Dewan Datuk Bumi Persilatan, Whani Dharmawan sebagai Pimpinan Perguruan Sayap Merah, serta Landung Simatupang sebagai Guru sekaligus yang telah menurunkan
ilmu Tongkat Emas Melingkar Bumi kepada Cempaka muda dan Naga Putih muda.
“Waktunya Telah Tiba”
Dara, Biru, Gerhana, dan Elang adalah empat murid dari
perguran silat Tongkat Emas. Keempat murid tersebut tidak berlatih karena
proses seleksi penerimaan murid sebagaimana yang lazimnya berlaku, tetapi
karena rasa penyesalan sang guru karena orang tua mereka telah dibunuh olehnya,
akibat kerasnya kehidupan di dalam dunia persilatan yang harus dijalani oleh
orang berilmu seperti dirinya.
Ringkas kisah, Cempaka sebagai pimpinan perguruan
silat Tongkat Emas merasa telah tiba saat yang dinanti-nanti, yakni menyerahkan
Tongkat Emas simbol kekuasaan sekaligus pemilik yang nanti akan meneruskan
jalannya perguruan silat Tongkat Emas kepada muridnya yang terpilih. Nampaknya
Cempaka tidak melihat siapa murid yang paling cekatan di antara keempat
asuhannya, tetapi yang hatinya seirama dengannya. Dara sebagai murid yang
terlemah dipilihnya untuk menerima tugas baru tersebut, dan sembari membisikan
kata “...mengheningkan cipta...”, dua Biru dan Gerhana yang kecewa segera
beranjak dan bersiap melakukan aksi kudeta kepemimpinan perguruan.
Ketika dalam perjalanan menuju ke tempat latihan jurus
terakhir, Cempaka sang guru, Dara, dan Angin tiba-tiba saja diserang dari
belakang oleh Biru dan Gerhana. Penyergapan ini bertujuan untuk merebut tongkat
emas yang telah melegenda karena kekuatannya, tetapi dengan pengorbanan yang
tidak sia-sia akhirnya Cempaka merelakan dirinya menjadi tumbal dan berhasil
membuat Dara serta Angin meloloskan diri.
Perjalanan Dara dan Angin tidak semata-mata untuk
menyelamatkan nyawanya dari ancaman pembunuhan oleh Biru dan Gerhana, tetapi
juga untuk mencari pendekar Naga Putih guna mempelajari ilmu pamungkas
perguruan silat Tongkat Emas, yakni Ilmu Tongkat Emas Melingkar Bumi. Untung
tak dapat diraih serta malang tak dapat ditolak, dalam upaya pencarian, Angin
tewas dibunuh oleh Biru dan Dara mendapat kabar bahwa pendekar Naga Putih telah
lama tiada. Sejenak Dara terhempas karena putus asa, sekelebat pula ia berbalik
semangat ketika mengetahui Elang yang sejak semula hadir sebagai penyelamatnya
dari usaha pembunuhan adalah buah hati dari pendekar Naga Putih dan Cempaka,
yang juga menguasai dan dapat mengajarkannya ilmu Tongkat Emas Melingkar Bumi
kepadanya.
Dara dan Elang lalu berlatih dengan melewati serangkaian
perpaduan jiwa dan raga yang khas dalam ritual bela diri ala Tongkat Emas.
Setelah difusi ilmu selesai keduanya berangkat menemui Biru dan Gerhana yang
untuk meminta pertanggungjawabannya atas pengkhianatannya kepada dirinya,
gurunya, dan juga kepada dunia persilatan.
Pertarungan seru mengisi duel antara Dara dan Gerhana
juga antara Elang dengan Biru. Masing-masing mengeluarkan kemampuan yang telah
bertahun-tahun dipelajarinya. Satu guru, satu perguruan, dan satu ilmu membuat
duel terlihat sengit, karena sama-sama dapat saling membaca serangan,
tangkisan, dan perdiksi reaksi yang akan diperlihatkan oleh masing-masing
lawan. Gerhana menjadi korban yang jatuh pertama dalam pertarungan ini, dan
membuat Biru menjadi semakin marah hingga mencabut sebatang pohon yang
digunakannya sebagai tongkat untuk menyerang Biru dan Elang. Dengan menggunakan
jurus pamungkas Tongkat Emas Melingkar Bumi akhirnya Biru dapat dikalahkan
dengan satu serangan saja, biru terjatuh dan kisahnya berhenti di ujung tongkat
emas.
Anak Biru dan Gerhana tinggalah seorang yatim piatu,
diasuhlah ia sebagai satu-satunya murid dalam perguruan silat Tongkat Emas.
Elang yang telah terikat oleh janji terpaksa meninggalkan Dara seorang diri yang
saat itu menjadi sebagai guru di perguruan yang baru saja dijalankannya.
Samar-sama Dara melihat kemampuan si murid tunggal meningkat, si murid
senantiasa berlatih tanpa mengenal lelah dan waktu. Hingga disadarinya bahwa si
murid merupakan cahaya yang dapat meneruskan perguruan silat itu suatu saat
nanti, juga disadarinya akan hal yang sama yang pernah dilakukannya kepada
orang tua si murid dapat menimpa dirinya suatu saat nanti. Tanpa daya untuk
menolak ia tetap membiarkan cahaya ancaman itu tetap ada bersamanya.
Selanjutnya apa yang terjadi? Andalah tentunya yang lebih
layak menjawabnya dengan menyaksikan secara langsung filmnya di masa liburan
ini.
Sayang Kalau Disimpan Saja
Langganan:
Postingan (Atom)