Kamis, 20 Maret 2014

MEWASPADAI KONSPIRASI HILANGNYA PESAWAT MALAYSIA AIR LINES

Pesawat Malaysia Air Lines hilang tidak ketahuan di mana rimbanya. Ada yang bilang didaratkan dipangkalan militer Amerika di Pasifik, tenggelam di laut China Selatan, diparkir diam-diam di bandara Wakatobi, dibajak oleh Al-Qaeda, sampai meledak di ketinggian 10 KM. Ketidaktahuan ini bagai bola liar. Semakin menjadi dengan munculnya tuduhan Malaysia bahwa Indonesia bersekongkol dengan Amerika menyembunyikan data terkait detik-detik terakhir terpantaunya pesawat naas tersebut sebelum hilang dari pantauan radar sama sekali. Dari arah tuduhan bahwa Al-Qaedah menjadi pihak yang paling mungkin membajak pesawat tersebut dengan indikasi adanya dua penumpang gelap yang dicurigai menggunakan paspor palsu yang dinyatakan hilang di Filiphina setahun silam.

Ada apa dengan semua ini. Bagaimana bisa pada zaman se-modern ini, satelit mata-mata bertebaran di mana-mana, sehingga seseorang yang belum mencukur kumisnya sekalipun dapat diketahui, tidak dapat mengetahui keberadaan burung besi raksasa ini. Apakah kita sedang kembali menyaksikan sandiwara sebagaimana peristiwa WTC, terbakarnya sebagian gedung Pentagon, hingga tragedi Boston Marathon?

Jika dugaan saya tidak keliru, skenario besar sedang berjalan. Dan kejadian ini hanyalah pemantik untuk mendapatkan legitimasi.

Sesungguhnya, saya tidak bisa menyembunyikan keraguan saya akan hal ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar