Ilustrasi: Pikiran yang Tenang
Lama sudah pikiran menarik minat banyak pemikir. Dengan berpikir maka sesuatu yang tadinya tidak ada menjadi ada, sesuatu yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin, sesuatu yang tadinya "tidak" lalu berubah menjadi "iya". Pengendalian pikiran itu seperti layang-layang yang terbang bebas kemanapun dikehendaki, ia berada dalam kepada setiap makhluk, dikendalikan oleh si Empu. Pengendalian pikiran pula dapat diumpamakan seperti mengendalikan kerbau bagi petani di sawah, yang dapat diajak untuk menghasilkan hal-hal yang berguna. Ia akan berubah menjadi api yang membakar rumah juga diri ketika ia tidak bisa dikendalikan. Pikiran dapat datang selekas ia menghilang.
Pikiran
dapat menerobos hal-hal yang belum terjadi secara empiris, tentunya dengan
mempertimbangkan hal-hal yang memungkinkan sesuatu itu dapat terjadi. Juga
pikiran dapat menembus batas waktu masa lampau, dengan menarik garis lurus
sederetan peristiwa, menyana ke ruang yang tidak teridentifikasi. Pikiran dapat
dikenali seperti halnya laptop yang dapat mengidentifikasi sinyal wifi di mana
ia berada. Jika mau sadar, sebenarnya pikiran dapat mengakses informasi
selayaknya hacker hebat yang dapat mengakses data komputer, dari manapun
lokasinya berada, pada waktu kapanpun. Hal ini tentunya bisa dilakukan setelah
melewati latihan. Pikiran yang besar
dalam diri seseorang dapat meredupsi pikiran diri orang lain yang lebih kecil,
keadaan ini lebih disebabkan oleh kuat dan lemahnya pancaran pikiran yang
dimiliki, sesuai hukum alam, yang kuat akan mengsubordinasi yang lemah.
Pikiran
dapat menjadi sarana menyampaikan pesan, lakukan saja percobaan sederhana,
pikirkan lirik lagu tertentu, terus ulang-ulang dalam kepala, untuk orang-orang
yang pikirannya sensitif, pesan tersebut dapat masuk ke kepalanya, dan secara
tidak sadar, orang itu akan menyanyikan lirik lagu yang kita pikirkan tadi.
Pikiran dapat pula diketahui dari mempelajari benda-benda yang dimiliknya,
dapat pula mengamati perilaku, cara berpakaian, berbicara, responnya terhadap
orang-orang di sekelilingnya, serta sikap orang atau lingkungan sekitar
terhadapnya. Oleh beberapa orang, pikiran itu ada kalau diri menjadi sadar,
dengan kesadaran pikiran menjadi aktif.
Pikiran
yang aneh itu selalu memberi jalan keluar. Ketika mendapatkan masalah, dengan
berpikir, berpikir, dan berpikir lagi, tiba-tiba saja solusi terangkai dengan
indah layaknya jembatan yang siap mengarahkan diri kepada penyelesaian
persoalan. Pikiranlah yang mempengaruhi perasaan. Perasaan benci atau suka, itu
terbentuk dari konstruksi pikiran terhadap sesuatu. Pikiran tidak hanya
berjalan saat manusia sadar, tetapi juga jalan saat manusia tidur, bahkan
sekarat sekalipun. Pikiran alam sadar yang mengatur aktivitas yang dikehendaki
manusia, sedangkan pikiran alam bawah sadar mengendalikan diri pada apa yang
bukan menjadi otoritas pikiran secara sadar.
Karo
(diri) manusia sangat dipengaruhi oleh pikiran, pikiran serupa dengan program
pada komputer, dengan programnya maka komputer mampu melakukan
pekerjaan-pekerjaan tertentu, dan jika komputer terinveksi virus maka ia akan
rusak. Begitu halnya dengan manusia, kondisinya akan baik bila senantiasa
mendapat asupan informasi yang sehat. Berbalik sakit bila informasi yang
diterimanya rusak. Informasi yang menjadi bahan pencernaan pikiran tidak
selamanya diketahui secara sadar, ada pula pesan-pesan rahasia yang kemudian
masuk ke dalam kepala manusia. Hanya kemauan, pengalaman, dan pengetahuan yang
dapat membuat manusia dapat menyadari dan mengenai hal-hal seperti ini. Pikiran dapat membuat manusia
menjadi apapun yang ia inginkan. Dengan pikiran, manusia dapat berkomunikasi
dengan siapapun termasuk kepada binatang, tumbuhan, dan juga benda-benda alam.
Pikiran
itu mistik juga misteri
yang mulai terkuak posisi keberadaannya oleh sains modern, semakin
diselami, semakin dalam dirasa, semakin dinikmati.
IPB Dramaga, 16 Desember 2014
Disela waktu membuat tugas mata
kuliah Keluarga dan Komunitas Pedesaan, tugas terakhir, mata kuliah terakhir,
di sesi teori.
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar