Senin, 31 Maret 2014

SIAPA CAPRES BONEKA SESUNGGUHNYA?


 Ilustrasi

Beberapa hari yang lalu saya membaca berita online yang berisi ucapan Prabowo, yang selalu dijadikannya sebagai materi kampanye pra 09 April 2014. Membacanya membuat mataku terbelalak, ternyata ada kata-katanya yang menyudutkan “Sosok Kecintaan Rakyat”. Prabowo yang konon kecewa kepada Megawati karena PDI Perjuangan tidak melaksanakan point terakhir dari “Perjanjian Batu Tulis” yang intinya mendukung dirinya menjadi Presiden RI pada Pemilihan Presiden 2014, tanpa beban menuduh bahwa “pengkhianat” bercokol di partai berlambang banteng ini (sumber: baca di sini). Prabowo juga kerap mengatakan “masak singa dipimpin sama kambing?”. (sumber: baca di sini). Hingga anggapan Prabowo bahwa Jokowi merupakan Capres Boneka (sumber: baca di sini).

Nampaknya kata-kata Prabowo telah melampaui batas etika kesantunan dalam komunikasi politik. Tidak ada manusia yang patut dihina serendah itu. Hal tersebut dapat melukai perasaan para pendengarnya, paling mungkin bisa saja di antara puluhan ribu penonton saat Prabowo berorasi di lapangan, terdapat pendukung fanatik Jokowi yang keikutsertaannya hanya motif ekonomi demi merengkuh rupiah menyambung hidup saat momen pesta rakyat seperti saat ini (pemilihan legislatif), yang tentunya hal tersebut menurunkan dukungan rakyat kepada Jendral Kopassus ini dan beralih bersimpati kepada Jokowi yang dicela, dicerca habis-habisan oleh lawan-lawan politiknya, padahal Jokowi tidak memiliki apa-apa selain kesederhanaan.


Tiba-tiba penulis dikejutkan oleh postingan gambar seseorang yang membuat penulis hanyut dalam gelak tawa agak panjang. Penulis baru sadar bahwa sosok capres boneka bukanlah Jokowi pujaan rakyat. Layak atau tidaknya ia disebut sebagai capres boneka penulis kembalikan penilaian tersebut kepada pembaca, karena pembacalah yang lebih pandai menilai.

Sumber: klik di sini 


Baca Juga Artikel Terkait
 

1 komentar: